Kamis, 20 Desember 2012

APD ( Alat pelindung diri )



Seorang tukang listrik berumur 40 tahun bekerja di alaska berada terlalu dekat dengan sirkuit listrik bertegangan tinggi 17,400 volt ketika sedang mengganti kabel di bawah sebuah panel lemari listrik. Kepalanya kemungkinan menyentuh saklar atau cukup dekat sehingga dapat menimbulkan letusan listrik antara bagian yang bertegangan listrik dan kepalanya.
Mungkin hasilnya akan berbeda jika ia mengenakan helm pengaman yang berkelas E (non konduktif). Tetapi pelindung kepalanya saat itu terdiri dari sebuah penutup kain yang tidak memiliki perlindungan sama sekali.
Dalam laporan kematiannya, penyidik mencatat bahwa tukang listrik tingkat foreman dan tukang listrik biasa, mereka adalah karaywan yang telah memiliki pengalaman dan pengetahuan  dalam bidang industri listrik dan telah menerima pelatihan yang banyak tentang keselamatan listrik. Bagaiamanpun, keceroboan menggunakan alat pelindung yang diwajibkan menyebabkan 55 persen karaywan biasa mengalami kematian.
PILIH HELM YANG TEPAT UNTUK PEKERJA YANG TEPAT
Jadi apa hubungannya dengan Anda dan apa yang harus Anda lakukan? Mungkin saja selama ini Anda tidak menyadarinya. Bahkan jika pun Anda bukan seorang tukang listrik, pekerjaan Anda saat ini dapat memapar ANda terhadap bahaya listrik. dan jika Anda tidak menggunakan helm yang non konduktif dan alat pelindung diri lainnya, Anda juga dapat mengalami kecelakaan.
Semua kelas helm yang melindung kepala Anda dari cidera oleh benda tetap atau bergerak, tetapi hanya kelas E dan kelas G yang juga melindungi dari bahaya listrik. Jika pekerjaan Anda melibatkan adanya potensi resiko kepala Anda tersengat listrik, coba periksa label yang ada di bagian dalam helm helm. Apakah kelasnya sudah sesuai dengan pekerjaan Anda.
  • Kelas E (listrik) memberikan perlindungan yang sangat bagus terhadap bahaya tersetrum, karena kelas ini dinilai melindungi Anda dair paparan bahaya listrik bertegangan tinggi hingga maksimum 20,000 volt.
  • Kelas G (umum), jenis helm yang banyak digunakan, telah dites mampu memberikan perlindungan terhadap listrik bertegangan rendah dengan maksimum 2,200 volt.
  • Kelas C (konduktif) helm ini tidak memberikan perlindungan terhadap bahaya listrik.
JANGAN MENGANGGAP REMEH HELM ANDA
Penting bahwasanya selalu waspada terhadap helm yang telah dimodifikasi. Karena dapat menghilangkan pelindung yang telah didesain untuk perlindungan kepala. Khususnya, jangan:
  • Meletakkan stiker metal pada batok helm yang non konduktif;
  • Jangan membor membuat lobang ke dalam batok helm yang non konduktif;
  • Gunakan earmuffs yang mengandung besi ketika menggunakan helm non konduktif;
  • menggunakan cat, cat tiner atau produk pembersih khusus pada helm non konduktif (bahkan, mencuci helm dengan sabun dan air).
Pilihlah helm yang tepat untuk pekerjaan Anda. Tapi ingat juga, untuk tetap aman tidak hanya menggunakan helm saja tapi Anda juga harus menggunakan kepala Anda untuk berfikir juga.
alat pelindung Mata, Muka dan Telinga
ALAT PELINDUNG MATA DAN MUKA
berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari :
  • Lemparan benda-benda kecil
  • Lemparan benda-benda panas.
  • Pengaruh cahaya
  • Pengaruh radiasi
ALAT PELINDUNG TELINGA
alat ini berfungsi untuk melindungi telinga pemakainya dari suara yang bising.

Alat pelindung telinga ada dua jenis
  • Ear Plug (Sumbat Telinga)
  • Ear Muff (Tutup Telinga)
Sumbat Telinga (Ear Plug)

sumbat telinga yang baik adalah mampu menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan frekuensi  untuk bicara tidak terganggu, sedangkan kelemahanya adalah tak tepat ukuranya dengan lobang telinga pemakai, terkadang lobang telingah kanan tak sama dengan yang kiri.

bahan sumbat telinga (ear plug) umumnya terbuat dari : karet, plastik, kertas, plastik lunak, lilin, kapas.
yang banyak disenangi adalah terbuat dari karet dan plastik lunak.

kemampuan attenuasi (daya lindung) : 23-30 dB, bila ada kebocoran sedikit saja bisa mengurangi attenuasi kurang dari 15 dB

Tutup Telinga (Ear Muff)
Attenuasinya :
  • Pada frekuensi 2800-4000 Hz = 35-45 dB
  • Untuk frekuensi biasa berkisar antara 25-30 dB
untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga sehingga attenuasi yang lebih besar

  PERLINDUNGAN          PERNAFASAN
Masker
masker digunakan untuk melindungi hidung dari kontaminasi gas yang berbahaya.



4.   PERLINDUNGAN
     TANGAN
Diperkirakan hampir 20% dari seluruh kecelakaan yang menyebabkan cacat adalah tangan. Kontak dengan bahan kimia Kaustik atau beracun, bahan-bahan biologis, sumber listrik, atau benda dengan suhu yang sangat dingin atau sangat panas dapat menyebabkan
      iritasi atau    membakar    tangan.

5.   JENIS-JENIS
  SARUNG      TANGAN:
    Sarung
       Tangan           Metal  Meshü
Sarung metal masih tahan terhadap ujung yang lancip.



   Sarung
        tangan            Kulit
Sarung tangan yang terbuat dari kulit ini akan melindungi tangan dari  permukaan kasar.

    Sarung tangan
      Vinyl  dan     neopreneü
Melindungi tangan terhadap bahan kimia beracun.



   Sarung
        tangan            (Padded         Clothü
Melindungi tangan dari ujung yang tajam, pecahan gelas, kotoran dan Vibrasi.

   Sarung
        tangan            (Heat  resistentü
Mencegah terkena panas dan api.



   Sarung
        tangan            karetü
Melindungi saat bekerja disekitar arus listrik karena karet merupakan isolator (bukan penghantar listrik) 










  Sarung         tangan            ( Latex            disposableü
Melindungi tangan dari Germ dan bakteri, sarung tangan ini hanya untuk sekali pakai.



   Sarung
        tangan            (leadlinedü
Digunakan untuk melindungi tangan dari sumber radiasi. 



6.   PERLINDUNGAN
     KAKI
Hal-hal yang dapat menyebabkan kecelakaan pada kaki salah satunya adalah akibat bahan kimia. Cairan seperti asam, basa, dan logan cair dapat menetes ke kaki dan sepatu. Bahan berbahaya tersebut dapat menyebabkan luka bakar akibat bahan kimia dan panas. Banyak jenis jenis sepatu keselamatan dan diantaranya adalah :

a.
         Sepatu            Latex/Karet
Sepatu ini tahan bahan kimia dan memberikan daya tarik extra pada permukaan licin.

b.
         Sepatu            Buthyl
Sepatu Buthyl yang melindungi kaki terhadap ketone, aldehyde, alcohol, asam, garam, dan basa. 

c.
         Sepatu            Vinyl
    Tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air, pelumas dan darah. 

d.
         Sepatu            Nitrile
Sepatu nitrile tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia.

8.   PERLINDUNGAN     BADAN
1)    Jas Laboratorium 


Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan jas laboratorium:
a.    kancing jas laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi tidak terpasang dan ukuran jas laboratorium pas dengan ukuran badan pemakainya.
b.    Jas laboratorium merupakan pelindung badan dari tumpahan bahan kimia dan api sebelum mengenai kulit pemakainya. Jika jas laboratorium sudah terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia,jas harus segera dilepas.

2)   Apron
Apron digunakan untuk memproteksi diri dari cairan yang bersifat korosif dan mengiritasi. Terbuat dari plastik atau karet. 

3)   Jumpsuits
Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju parasut ini direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi beresiko tinggi (mis., ketika menangani bahan kimia yang bersifat karsinogenik dalam jumlah yang sangat banyak).
Kriteria yang baik untuk jas Laboratorium yaitu:
1.   Nyaman
   dipakai
2.   Bahan
      kain    yang    cukup tebal
3.   Berwarn
a                        terang/putih
4.   Berkancing
         (Non   Resleting)
5.    Panjang jas sampai lutut dan dengan lengan sampai pergelangan tangan
6.    Ukurannya tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.

 Persyaratan Alat Pelindung Diri (APD)

Di seluruh Panduan HSE, terdapat persyaratan atau saran untuk penyediaan dan penggunaan AlatPelindung Diri (APD) oleh pekerja. Dalam hierarki metoda kontrol paparan, APD harus dipandangoleh pabrik sebagai “upaya terakhir”. Oleh sebab itu, bilamana dipandang laik, pilih jenis metodakontrol lain terlebih dahulu. Namun, dalam situasi tertentu, penggunaan APD merupakan satu-satunya pendekatan yang wajar untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan paparan sumberbahaya tertentu terhadap pekerja.Sekurang-kurangnya ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan oleh pabrik dalam keputusanmereka menyediakan APD kepada kelompok pekerja tertentu dalam upaya mencapai perlindunganyang efektif:1. Jenis APD harus sesuai untuk sumber bahaya yang dihadapi oleh pekerja2. APD harus pas dengan pekerja3. APD harus diganti sesuai kebutuhanYang pertama dari tiga faktor ini mungkin adalah yang paling signifikan:
pilihan APD yang tepat
.Sementara tampak jelas bahwa pelindung mata harus dikenakan untuk menghindari sumber bahayabagi mata, dan sarung tangan harus dikenakan untuk melindungi tangan dari cidera, namun adatingkat rincian lebih jauh berkenaan dengan pemilihan APD yang harus dipertimbangkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar