Seorang tukang listrik berumur 40
tahun bekerja di alaska berada terlalu dekat dengan sirkuit listrik bertegangan
tinggi 17,400 volt ketika sedang mengganti kabel di bawah sebuah panel lemari
listrik. Kepalanya kemungkinan menyentuh saklar atau cukup dekat sehingga dapat
menimbulkan letusan listrik antara bagian yang bertegangan listrik dan
kepalanya.
Mungkin hasilnya akan berbeda jika
ia mengenakan helm pengaman yang berkelas E (non konduktif). Tetapi pelindung
kepalanya saat itu terdiri dari sebuah penutup kain yang tidak memiliki
perlindungan sama sekali.
Dalam laporan kematiannya, penyidik
mencatat bahwa tukang listrik tingkat foreman dan tukang listrik biasa, mereka
adalah karaywan yang telah memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam
bidang industri listrik dan telah menerima pelatihan yang banyak tentang
keselamatan listrik. Bagaiamanpun, keceroboan menggunakan alat pelindung yang
diwajibkan menyebabkan 55 persen karaywan biasa mengalami kematian.
PILIH HELM YANG TEPAT UNTUK PEKERJA
YANG TEPAT
Jadi apa hubungannya dengan Anda dan
apa yang harus Anda lakukan? Mungkin saja selama ini Anda tidak menyadarinya.
Bahkan jika pun Anda bukan seorang tukang listrik, pekerjaan Anda saat ini
dapat memapar ANda terhadap bahaya listrik. dan jika Anda tidak menggunakan
helm yang non konduktif dan alat pelindung diri lainnya, Anda juga dapat
mengalami kecelakaan.
Semua kelas helm yang melindung
kepala Anda dari cidera oleh benda tetap atau bergerak, tetapi hanya kelas E
dan kelas G yang juga melindungi dari bahaya listrik. Jika pekerjaan Anda
melibatkan adanya potensi resiko kepala Anda tersengat listrik, coba periksa
label yang ada di bagian dalam helm helm. Apakah kelasnya sudah sesuai dengan
pekerjaan Anda.
- Kelas E (listrik) memberikan perlindungan yang sangat bagus terhadap bahaya tersetrum, karena kelas ini dinilai melindungi Anda dair paparan bahaya listrik bertegangan tinggi hingga maksimum 20,000 volt.
- Kelas G (umum), jenis helm yang banyak digunakan, telah dites mampu memberikan perlindungan terhadap listrik bertegangan rendah dengan maksimum 2,200 volt.
- Kelas C (konduktif) helm ini tidak memberikan perlindungan terhadap bahaya listrik.
JANGAN MENGANGGAP REMEH HELM ANDA
Penting bahwasanya selalu waspada
terhadap helm yang telah dimodifikasi. Karena dapat menghilangkan pelindung
yang telah didesain untuk perlindungan kepala. Khususnya, jangan:
- Meletakkan stiker metal pada batok helm yang non konduktif;
- Jangan membor membuat lobang ke dalam batok helm yang non konduktif;
- Gunakan earmuffs yang mengandung besi ketika menggunakan helm non konduktif;
- menggunakan cat, cat tiner atau produk pembersih khusus pada helm non konduktif (bahkan, mencuci helm dengan sabun dan air).
Pilihlah helm yang tepat untuk
pekerjaan Anda. Tapi ingat juga, untuk tetap aman tidak hanya menggunakan helm
saja tapi Anda juga harus menggunakan kepala Anda untuk berfikir juga.
alat
pelindung Mata, Muka dan Telinga
ALAT PELINDUNG MATA DAN MUKA
berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari :
berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari :
- Lemparan benda-benda kecil
- Lemparan benda-benda panas.
- Pengaruh cahaya
- Pengaruh radiasi
ALAT PELINDUNG TELINGA
alat ini berfungsi untuk melindungi telinga pemakainya dari suara yang bising.
Alat pelindung telinga ada dua jenis
alat ini berfungsi untuk melindungi telinga pemakainya dari suara yang bising.
Alat pelindung telinga ada dua jenis
- Ear Plug (Sumbat Telinga)
- Ear Muff (Tutup Telinga)
Sumbat Telinga (Ear Plug)
sumbat telinga yang baik adalah mampu menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan frekuensi untuk bicara tidak terganggu, sedangkan kelemahanya adalah tak tepat ukuranya dengan lobang telinga pemakai, terkadang lobang telingah kanan tak sama dengan yang kiri.
bahan sumbat telinga (ear plug) umumnya terbuat dari : karet, plastik, kertas, plastik lunak, lilin, kapas.
yang banyak disenangi adalah terbuat dari karet dan plastik lunak.
kemampuan attenuasi (daya lindung) : 23-30 dB, bila ada kebocoran sedikit saja bisa mengurangi attenuasi kurang dari 15 dB
Tutup Telinga (Ear Muff)
Attenuasinya :
sumbat telinga yang baik adalah mampu menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan frekuensi untuk bicara tidak terganggu, sedangkan kelemahanya adalah tak tepat ukuranya dengan lobang telinga pemakai, terkadang lobang telingah kanan tak sama dengan yang kiri.
bahan sumbat telinga (ear plug) umumnya terbuat dari : karet, plastik, kertas, plastik lunak, lilin, kapas.
yang banyak disenangi adalah terbuat dari karet dan plastik lunak.
kemampuan attenuasi (daya lindung) : 23-30 dB, bila ada kebocoran sedikit saja bisa mengurangi attenuasi kurang dari 15 dB
Tutup Telinga (Ear Muff)
Attenuasinya :
- Pada frekuensi 2800-4000 Hz = 35-45 dB
- Untuk frekuensi biasa berkisar antara 25-30 dB
untuk keadaan khusus dapat
dikombinasikan antara tutup telinga dan sumbat telinga sehingga attenuasi yang
lebih besar
PERLINDUNGAN PERNAFASAN
Masker
masker digunakan untuk melindungi hidung dari kontaminasi gas yang berbahaya.
Masker
masker digunakan untuk melindungi hidung dari kontaminasi gas yang berbahaya.
4. PERLINDUNGAN TANGAN
Diperkirakan hampir 20% dari seluruh kecelakaan yang menyebabkan cacat adalah tangan. Kontak dengan bahan kimia Kaustik atau beracun, bahan-bahan biologis, sumber listrik, atau benda dengan suhu yang sangat dingin atau sangat panas dapat menyebabkan iritasi atau membakar tangan.
5. JENIS-JENIS SARUNG TANGAN:
Sarung Tangan Metal Meshü
Sarung metal masih tahan terhadap ujung yang lancip.
Sarung tangan Kulit
Sarung tangan yang terbuat dari kulit ini akan melindungi tangan dari permukaan kasar.
Sarung tangan Vinyl dan neopreneü
Melindungi tangan terhadap bahan kimia beracun.
Sarung tangan (Padded Clothü
Melindungi tangan dari ujung yang tajam, pecahan gelas, kotoran dan Vibrasi.
Sarung tangan (Heat resistentü
Mencegah terkena panas dan api.
Sarung tangan karetü
Melindungi saat bekerja disekitar arus listrik karena karet merupakan isolator (bukan penghantar listrik)
Sarung tangan ( Latex disposableü
Melindungi tangan dari Germ dan bakteri, sarung tangan ini hanya untuk sekali pakai.
Melindungi tangan dari Germ dan bakteri, sarung tangan ini hanya untuk sekali pakai.
Sarung tangan (leadlinedü
Digunakan untuk melindungi tangan dari sumber radiasi.
6. PERLINDUNGAN KAKI
Hal-hal yang dapat menyebabkan kecelakaan pada kaki salah satunya adalah akibat bahan kimia. Cairan seperti asam, basa, dan logan cair dapat menetes ke kaki dan sepatu. Bahan berbahaya tersebut dapat menyebabkan luka bakar akibat bahan kimia dan panas. Banyak jenis jenis sepatu keselamatan dan diantaranya adalah :
a. Sepatu Latex/Karet
Sepatu ini tahan bahan kimia dan memberikan daya tarik extra pada permukaan licin.
b. Sepatu Buthyl
Sepatu Buthyl yang melindungi kaki terhadap ketone, aldehyde, alcohol, asam, garam, dan basa.
c. Sepatu Vinyl
Tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air, pelumas dan darah.
d. Sepatu Nitrile
Sepatu nitrile tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia.
8. PERLINDUNGAN BADAN
1) Jas Laboratorium
1) Jas Laboratorium
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan jas laboratorium:
a. kancing jas laboratorium tidak boleh dikenakan dalam kondisi tidak terpasang dan ukuran jas laboratorium pas dengan ukuran badan pemakainya.
b. Jas laboratorium merupakan pelindung badan dari tumpahan bahan kimia dan api sebelum mengenai kulit pemakainya. Jika jas laboratorium sudah terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia,jas harus segera dilepas.
2) Apron
Apron digunakan untuk memproteksi diri dari cairan yang bersifat korosif dan mengiritasi. Terbuat dari plastik atau karet.
3) Jumpsuits
Jumpsuits atau dikenal dengan sebutan baju parasut ini direkomendasikan untuk dipakai pada kondisi beresiko tinggi (mis., ketika menangani bahan kimia yang bersifat karsinogenik dalam jumlah yang sangat banyak).
Kriteria yang baik
untuk jas Laboratorium yaitu:
1. Nyaman dipakai
2. Bahan kain yang cukup tebal
3. Berwarna terang/putih
4. Berkancing (Non Resleting)
5. Panjang jas sampai lutut dan dengan lengan sampai pergelangan tangan
6. Ukurannya tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.
1. Nyaman dipakai
2. Bahan kain yang cukup tebal
3. Berwarna terang/putih
4. Berkancing (Non Resleting)
5. Panjang jas sampai lutut dan dengan lengan sampai pergelangan tangan
6. Ukurannya tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.
Persyaratan Alat
Pelindung Diri (APD)
Di seluruh Panduan HSE, terdapat
persyaratan atau saran untuk penyediaan dan penggunaan AlatPelindung Diri (APD)
oleh pekerja. Dalam hierarki metoda kontrol paparan, APD harus dipandangoleh
pabrik sebagai “upaya terakhir”. Oleh sebab itu, bilamana dipandang laik, pilih
jenis metodakontrol lain terlebih dahulu. Namun, dalam situasi tertentu,
penggunaan APD merupakan satu-satunya pendekatan yang wajar untuk mencegah atau
mengurangi kemungkinan paparan sumberbahaya tertentu terhadap
pekerja.Sekurang-kurangnya ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan oleh
pabrik dalam keputusanmereka menyediakan APD kepada kelompok pekerja tertentu
dalam upaya mencapai perlindunganyang efektif:1. Jenis APD harus sesuai untuk
sumber bahaya yang dihadapi oleh pekerja2. APD harus pas dengan pekerja3. APD
harus diganti sesuai kebutuhanYang pertama dari tiga faktor ini mungkin adalah
yang paling signifikan:
pilihan APD yang tepat
.Sementara tampak jelas bahwa
pelindung mata harus dikenakan untuk menghindari sumber bahayabagi mata, dan
sarung tangan harus dikenakan untuk melindungi tangan dari cidera, namun
adatingkat rincian lebih jauh berkenaan dengan pemilihan APD yang harus
dipertimbangkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar