- Benar-benar meyakini bahwa shalat itu menghadap Allah, dan Allah tidaklah menilai hamba dari penampilan dan tampangnya tapi Allah menilai dari hatinya. Gerakan shalat yang bagus, bacaan yang indah namun tidak diiringi dengan hati yang baik, seperti penuh dengan cinta dunia, hasut, iri hati dan sombong, maka nilainya di sisi Allah tidaklah baik. Oleh karena itu diperlukan perbaikan hati terlebih dahulu sebelum pelaksanaan shalat.
- Mengerti arti bacaan-bacaan dalam shalat serta merenunginya ketika membacanya.
- Menunaikan hajatnya yang bisa mengganggu kekhusyu’annya dalam shalat. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda :
“ janganlah salah satu di antara kalian shalat ketika dihidangkan makanan atau dalan keadaan menahan kencing dan berak “
Ketika kita lapar dan makanan dihidangkan di depan kita, maka dahulukan makan agar dalam shalat tidak terpengaruh dengan kelezatan makanan atau yang lainnya sehingga bisa melaksanakan shalat dalam keadaan khusyu’.
4. Melaksanakan shalat sesuai dengan ajaran Nabi serta menfokuskan pandangan pada tempat sujud untuk membatasi pandangan pada satu tempat saja. Selain itu, dengan memandang tempat sujud, kita diajak untuk berpikir bahwa dari tanahlah kita diciptakan Allah, dan kedalam tanahlah akan dikembalikan (ketika mati) serta dari tanahlah kita akan dibangkitkan. Sebagaimana firman Allah SWT :
مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى
Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar