Primary high speed sistem mempunyai perencanaan untuk
pemakaian bahan bakar yang ekonomis, jika mesin harus mengeluarkan
tenaga yang besar, maka harus ada tambahan bahan bakar ke primary high
speed system. Tambahan bahan bakar disupply oleh power system (sistem
tenaga) sehingga campuran bahan bakar dan udara menjadi kaya (12-13:1).
Bila throtle valve hanya terbuka sedikit (pada bagian ringan) kevakuman
pada intake manifold besar sehingga power sistem akan terhisap pada
posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve spring B menahan power
valve, sehingga power valve tertutup.
Tetapi bila primary throttle valve terbuka agak lebar
(pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak) maka kevakuman pada intake
manifold berkurang dan power piston terdorong kebawah oleh power valve
spring A sehingga power valve terbuka. Bila hal ini terjadi, bahan bakar
akan disupply dari power jet dan primary main jet ke sistem kecepatan
tinggi sehingga campuran menjadi kaya.
Catatan :-
Jika power valve tidak meneutup dengan baik maka campuran udara dan bahan bakar yang disalurkan pada sistem primary high speed akan terlalu kaya dan mengakibatkan pemakaian bahan bakar boros.
-
Jika terdapat kebocoran vakum disekitar rumah power piston atau jika saluran vakum bocor/rusak maka power piston selalu turun sehingga mngakibatkan power valve selalu terbuka dan campuran udara dan bahan bakar yang disalurkan ke sistem primary high speed terlalu kaya. Hal ini akan menyebabkan akselerasi tidak baik dan tenaga kurang.
-
Jika piston macet pada posisi diatas maka power valve tidak akan membuka, sehingga power system tidak bekerja. Hal ini akan menyebabkan akselerasi tidak baik dan tenaga kurang.
-
Jika power jet rusak/tersumbat, bahan bakar tidak akan disalurkan ke sistem primary high speed, walaupun power valve terbuka. Hal ini akan menyebabkan akselerasi tidak baik dan tenaga kurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar